Minggu, 12 April 2015

Tips Cara Membersihkan dan Merawat Lensa Kamera DSLR

Tips Cara Membersihkan dan Merawat Lensa Kamera DSLR
Perlu di ketahui oleh teman – teman fotografi bahwa merawat kamera beserta perlengkapannya perlu di lakukan dengan benar dan teratur setiap selesai pemakaian, hal ini dilakukan agar kamera tetap awet. Suatu barang jika kita rawat dan jaga, kita bersihkan setiap habis memakai maka barang kita akan terjamin kebersihannya dan keawetannya, begitu pula dengan lensa kamera anda. Lensa kamera yang sering di gunakan untuk pemotretan gambar di luar ruangan biasanya mudah kotor, karena memang rawan terkena debu. Jika debu atau kotoran – kotoran yang menempel pada lensa kamera anda tidak segera di bersihkan maka lensa akan mudah dan cepat rusak. Hasil pemotretan gambarnya pun juga tidak akan bagus dan sempurna. Oleh sebab itu, mari kita sesama pecinta fotografi rajin membersihkan dan merawat lensa kamera kita agar bisa awet.
Perawatan dan pembersihan lensa kamera ada teknik – teknik yang harus di perhatikan, karena perawatannya berbeda dengan barang – barang jenis yang lainnya. Dalam membersihkan lensa kamera harus mengikuti beberapa prosedur dan langkah – langkah yang baik dan benar agar lensa tidak rusak. Apalagi sekarang ini teman – teman pecinta fotografi terkadang juga masih banyak yang tidak menghiraukan cara membersihkan lensa kamera dengan benar, kebanyakan dari mereka tidak mengerti dan paham cara merawat lensa kamera. Kebanyakan hanya melakukan perawatan dengan asal – asalan padahal ada hal yang harus di perhatikan agar tidak salah dan sampai terjadi kerusakan terhadap lensa kamera anda. Kenapa kita harus merawat dan membersihkan dengan mengikuti prosedur yang benar, karena lensa kamera merupakan barang yang rawan rusak, barang yang sangat sensitif daripada perlengkapan pemotretan yang lainnya.
Pembersihan dan perawatan foto juga perlu di lakukan, karena sering kali teman – teman fotografi menjumpai pada hasil gambar fotonya ada kotoran – kotoran yang berupa bercak hitam di tepi atau bingkai foto. Hal ini akan sering di temukan pada hasil pemotretan dengan menggunakan lensa kamera yang jarang di bersihkan dan di rawat dnegan baik. Jika sampai hal ini terjadi pada hasil gambar anda, pastinya hal ini menjadi suatu pengganggu, karena kualitas gambar anda tidak akan sempurna dan bagus. Oleh karena itu, bagi teman – teman harus benar – benar memperhatikan langkah dan prosedur merawat dan membersihkan lensa kamera dengan baik dan benar. Disini trik fotografi akan memberikan informasi kepada teman – teman mengenai tips edit foto membersihkan dan merawat lensa kamera DSLR agar anda bisa belajar dan mempraktekkan pada lensa kamera anda secara mandiri dengan baik dan benar
Sebelum membersihkan dan merawat kamera, terlebih dahulu teman – teman harus mempersiapkan beberapa peralatan yang di butuhkan. Peralatan yang di butuhkan untuk membersihkan lensa kamera tidak sulit di temukan, hanya saja alat – alatnya di buat khusus untuk membersihkan kamera. Peralatan dan perlengkapan yang kira – kira di perlukan untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda, di antaranya adalah:

Tips dan Cara Merawat Lensa Kamera DSLR terbaik

Pertama, menyiapkan kuas

Kuas yang harus di persiapkan adalah kuas yang terdiri dari bulu yang sangat halus, kalau bisa anda harus mencari kuas yang bulunya benar – benar halus. Pastikan bahwa anda harus membeli kuas yang baru, hal ini di gunakan untuk mengantisipasi dan menjamin kebersihan dari kuas yang akan anda gunakan untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Usahakan kuas yang anda pilih, bulunya benar – benar kuat dan tidak mudah lepas. Usahakan juga andamencari yang bulunya tebal dan lembut.

Kedua, menyiapkan dust blower

Dust blowe merupakan alat yang bentuknya mirip dengan bentuk pompa dengan ukuran sangat kecil. Alat ini bertujuan sebagai alat untuk meniup kotoran – kotoran yang sangat kecil, misalnya debu. Biasanya debu gampang dan mudah masuk ke dalam lensa kamera, karena memang bentuk lensa kamera banyak sela – selanya dimana rawan dimasuki debu – debu kecil dan halus. Oleh sebab itu debu – debu yang menempel di sela – sela lensa kamera anda harus di bersihkan dengan alat ini, karena kuas belum bisa menjangkau debu yang bersembunyi di sela – sela lensa kamera.

Ketiga, menyiapkan tissu

Pilihlah tissu yang permukaannya benar – benar lembut dan halus. Usahakan memilih tissu yang tidak mudah hancur atau sobek.

Keempat, kain micro fiber

Kain micro fiber merupakan alat yan g di gunakan untuk mengelap bagian body lensa. Kain ini sangat tipis dan sangat halus juga permukaannya. Kain micro fiber bisa anda dapatkan di mana – mana, di toko penjual peralatan kamera.

Kelima, menyiapkan lens pen

Lens pen merupakan alat yang di ciptakan khusus untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Alat ini sudah banyak tersedia di toko – toko kamera, jadi anda sudah tidak usah bingung membeli lens pen ini.
Alat – alat di atas merupakan alat – alat yang anda butuhkan saat membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Jangan sampai ada yang terlewatkan, karena semua alat di atas harus di persiapkan semuanya. Semua alat sudah memiliki tujuan dan fungsi masing – masing jadi semuanya nantinya akan di perlukan dan di butuhkan.
Setelah semua alat – alat sudah di persiapkan, selanjutnya anda harus belajar memahami prosedur atau langkah – langkah yang perlu di perhatikan ketikan membersihkan dan merawat lensa kamera. Langkah – langkah membersihkan dan merawat lensa kamera diantaranya, adalah:
tips memebersihkan lensa
1. Hal yang di lakukan pertama yaitu membersihkan lensa kamera anda dengan memakai kuas yang berbulu lembut. Langkah – langkah saat membersihkan yaitu gosokan pada bagian ujung kuas anda ke bagian lensa kamera anda. Saat menggosokkan, anda harus melakukan gerakan – gerakan yang agak di tekan, namun dalam menekan jangan sampai terlalu keras dan kasar, karena hal ini bisa menyebabkan kerusakan terhadap lensa kamera anda.
2. Setelah debu kasar dan besar hilang dan lensa kamera sudah terlihat bersih dari kotoran debu- debu kasar dan besar, selanjutnya yang harus di lakukan adalah meniup bagian sekeliling sudut – sudut pinggir lensa kamera dengan menggunakan bantuan alat dust blower. Tujuan dari meniup debu – sebu di sudut lensa kamera adalah agar debu – debu halus yang menempel di sudut pinggir kamera bisa tersingkirkan dan hilang serta lensa kamera bisa bersih dari debu – debu kasar maupun debu – debu halus. Memang awalnya debu – debu ini belum mengganggu, namun jika tidak segera di bersihkan maka lama – lama akan bertambah banyak menumpuk di sekeliling lensa kamera, dan ini akan mengganggu kualitas hasil foto anda.
3. jika di sekeliling lensa kamera terdapat noda – noda bekas kotoran yang menempel dan di bersihkan dengan menggunakan kuas tidak bisa hilang maka kotoran harus di bersihkan dengan tissue. Tissue di usap pada bagian noda. Tujuan penggunaan tissue adalah agar noda yang menempel pada lensa bisa hilang. Dalam mengelap tissue ke kamera harus memperhatikan langkah – langkahnya secara benar agar tidak merusak lensa kamera, yaitu ketika mengelap lensa, lakukan gerakan dengan cara memutar searah diawali dari bagian luar lalu diteruskan berulang kali sampai ke bagian dalam. Setelah di bersihkan dengan tissu, amatilah noda yang menempel apakah sudah hilang atau belum. Jika setelah di bersihkan dengan tissue noda yang menempel pada lensa kamera tetap ada, maka anda harus membeli cairan yang khusus di sediakan untuk membersihkan lensa kamera, jadi cairan ini pembersih asal – asalan cairan. Langkah – langkah pemakaiannya adalah usapkan cairan yang sudah anda beli ke dalam sebuah kain micro fiber, setelah itu anda usapkan kain micro fiber seperti langkah mengusapkan tissue pada lensa kamera. Memutar dengan gerakan searah sampai anda rasa sudah cukup dan noda pada lensa hilang. Setelah anda rasa sudah cukup, kemudian anda tiupkan udara – udara ringan pada lensa anda setelah di bersihkan dengan cairan, tujuannya adalah supaya cairan pada lensa kamera anda bisa cepat kering. Setelah di lihat sudah kering, selanjutnya gunakanlah lens pen untuk lensa kamera anda, cara menggunakannya sama seperti anda menggunakan tissue.
Itulah beberapa cara sederhana yang bisa anda gunakan untuk praktek membersihkan dan merawat lensa kamera anda, agar lensa kamera anda bersih dan dijamin akan menhasilkan gambar foto yang sempurna.
Selain langkah – langkah di atas, trik fotografi juga akan memberikan informasi mengenai cara merawat lensa kamera DSLR anda yang lain. Perlu di ketahui bahwa para pengguna lensa kamera DSLR memiliki kewajiban untuk merawat lensa kameranya agar tetap memiliki kualitas gambar yang bagus. Kamera lensa DSLR merupakan kamera yang harganya relatif mahal, selain itu juga rawan sekali terkena benda – benda kasar dan tajam, oleh karena itu perawatannya pun juga harus di anda perhatikan. Diatas kita sudah belajar cara membersihkan lensa kamera DSLR canon 600d dengan mudah, selanjutnya trik fotografi akan mengajak anda bersama – sama belajar cara merawat lensa kamera DSLR. Disini trik fotografi akan memberikan tips merawat lensa kamera yang mudah, simple, praktis dan murah. Artinya anda bisa mempraktekkannya sendiri di rumah, jadi anda tidak perlu harus susah – susah mengeluarkan uang anda untuk merawat ataupun memperbaiki lensa kamera anda kepada tukang service kamera, karena anda sudah pandai melakukannya sendiri. Oleh sebab itu, mari para pecinta fotografi, kita belajar cara merawat lensa kamera dengan baik dan benar berikut ini tips yang bisa anda gunakan.
Pertama, anda harus memasang filter UV dan Screen Protector pada bagian LCD lensa kamera anda. Tujuan pemasangan filter UV dan screen Protector adalah untuk merawat lensa kamera bagian dasar. Screen protector berfungsi sebagai alat untuk melindungi LCD dari goresan benda – benda tajam. Perlu anda ketahui bahwa LCD yang tergores akan mengganggu fungsi LCD sebagai alat untuk menampilkan gambar. Filter UV pada lensa kamera memiliki fungsi hampir sama dnegan screen protector yaitu sebagai pelindung optik pada lensa supaya tidak terkena goresan dari benda – benda tajam, air, debu, dan sebagainya. Optik pada lensa memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, maka jika sampai terjadi goresan pada optik, maka akan menghasilkan kualitas gambar yang tidak bagus dan sempurna. Fungsi filter UV selain sebagai pelindung optik, juga berfungsi sebagai alat untuk mengurangi masuknya sinar ultraviolet ke dalam lensa kamera. Dengan pengaturan masuknya cahaya maka hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil gambar yang berkualitas, karena cahaya yang masuk bisa di seimbangkan warna kontras pada hasil foto.
Kedua, hal yang di lakukan selanjutnya adalah membersihkan body lensa dan kamera setelah selesai di pakai. Body lensa dan kamera harus di bersihkan setiap selesai pemakaian, karena hal ini sangat penting untuk di lakukan dengan tujuan supaya lensa kamera pada saat anda simpan sudah dalam keadaan bersih dari kotoran debu setelah selesai pemakaian. Untuk merawat lensa kamera, anda bisa menggunakan satu set pembersih yang terdiri dari lap khusus lensa, blower, lens pen, dan sebagainya. Anda bisa mempraktekkan langkah – langkah membersihkan lensa kamera yang sudah di informasikan di atas. untuk membersihkan kamera dan lensa anda dari debu bisa menggunakan blower , namun untuk membersihkan optik pada lensa anda harus menggunakan lap khusus lensa supaya tidak terjadi goresan pada optik ketika proses pembersihan. Bisa juga lens pen anda gunakan, jika memang anda membutuhkannya.
kuas pembersih lensa
Ketiga, anda harus melepaskan baterai kamera DSLR canon 60d dan lensa dari body kamera setiap selesai pemakaian dan ingin menyimpannya. Terutama penyimpanan dalam waktu yang lama, anda perlu melepaskan baterai dan lensa dari body-nya, tujuannya adalah supaya menghindari terjadinya kemungkinan aliran listrik yang masuk terus-menerus ke dalam kamera, hal ini bisa membuat kerusakan pada kegunaan elektrik pada kamera. Alangkah baiknya juga kalau memori kamera di lepas saat di simpan dalam waktu yang lama.
Keempat, anda harus menjaga kelembapan kamera anda. Tujuan dari menjaga kelembapan adalah agar lensa kamera tidak berjamur. Untuk menghindari terjadinya jamur pada lensa kamera, maka anda harus memperhatikan tempat penyimpanan kamera anda. Kelembapan harus di jaga, jangan sampai tingkat kelembapan sangat tinggi, karena hal ini bisa menimbulkan jamur pada lensa. Untuk menghindari kelembapan pada tempat penyimpanan lensa kamera anda maka anda bisa menggunakan alat pengering yaitu dry cabinet, dry box, atau peralatan yang lain yang bisa di gunakan sebagai alat untuk mengontrol kelembapan. Alat yang biasa di gunakan dan harganya juga sangat terjangkau adalah kotak tupperware dengan adanya tambahan silica gel yang tujuannya untuk menyerap air dalam kotak. Pada intinya alat – alat yang lain seperti dry box juga sama cara kerjanya, yaitu mengontrol kelembapan udara supaya tidak sampai tinggi, intinya adalah menyeimbangkan ukuran kelembapan diantara 30 sampai dengan 50.
Kelima, anda harus rajin membersihkan sensor pada kamera dengan menggunakan clean image sensor. Sensor adalah alat yang sangat penting dalam kamera, jika di ibaratkan sensor adalah nyawa dari manusia, sama halnya seperti pada kamera sensor adalah nyawa pada kamera yang bertujuan untuk memberikan hasil foto yang berkualitas baik. Jika sensor kamera anda bersih, maka bisa di jamin hasil foto anda juga akan bening dan jernih. Dalam menjaga sensor kamera supaya terjaga kebersihannya dari kotoran maka hal yang bisa di lakukan adalah dengan alat dan fasilitas yang sudah tersedia pada kamera yaitu clean image sensor atau alat pembersih sensor gambar. Untuk membersihkan sensor anda bisa melakukan setting supaya saat kamera anda matikan, maka clean image sensor akan tetap berjalan sendiri secara otomatis. Jika sampai kotor sensor kamera anda, maka anda harus membawa kamera ke jasa service supaya sensor kamera bisa segera di bersihkan secara manual dan langsung pada image sensor-nya.
Keenam, anda harus mengganti lensa kamera anda di tempat yang sangat bersih dan usahakan kering. Untuk merawat lensa kamera DSLR untuk menacu dalam photo books disneyland paris. Tujuannya adalah supaya saat anda mengganti lensa sangat rawan sekali air, debu dan berbagai partikel kecil tidak masuk ke dalam lensa dan sensor kamera anda. Untuk menghindari masuknya kotoran ke dalam lensa dan optik pada kamera, maka anda harus benar – benar mengganti lensa kamera di tempat yang bersih dan kering.
Ketujuh, anda harus menutup lensa kamera anda dengan menggunakan lens cap ketika lensa kamera tidak anda gunakan. Hal ini sangat penting di lakukan, karena untuk kemungkinan masuknya partikel air dan debu yang masuk ke dalam lensa anda. Selain itu juga untuk melindungi filter lensa dari benturan – benturan benda tajam.
Anda bisa mempraktekkan beberapa tips diatas sendiri di rumah, semoga artikel ini bisa membantu teman – teman agar bisa membersihkan dan merawat lensa serta kamera DSLR sendiri di rumah. Usahakan anda bisa menjaga kebersihan lensa kamera anda agar awet dan sewaktu – waktu saat anda butuhkan masih bisa menghasilkan gambar yang sempurna untuk mengabadikan moment kebahagian anda bersama keluarga ataupun untuk berbisnis fotografi. Mudah – mudahan anda bisa memahami beberapa tips prosedur dan langkah – langkah merawat lensa dan membersihkannya serta dapat mengaplikasikannya pada lensa kamera DSLR anda.
Trik fotografi akan berbagi informasi – informasi lainnya yang lebih langkah dan menarik seputar info fotografi yang bisa membantu dan menginspirasi anda. Jangan lewatkan untuk mengikuti dan membaca artikel selanjutnya. Semoga bermanfaat… sampai ketemu lagi. :*

Senin, 16 Maret 2015

cara menghasilkan gambar siluet sendiri


Siluet atau dalam bahasa inggris silhoutte adalah foto yang menampilkan subjek dalam bentuk dan warna hitam yang berlawanan dengan background yang bercahaya. Gambar siluet memang sangat khas untuk menonjolkan bentuk, baik bentuk manusia,bangunan, pohon, dll yang justru menghilangkan detail sehingga menghasilkan gambar yang sederhana namun emosional. Berikut adalah beberapa tips untuk menghasilkan foto siluet yang indah:

1. Temukan bentuk dan garis yang tegas

Subjek yang sangat umum dijadikan siluet adalah manusia, dengan maksud untuk menonjolkan arti. Misalkan seorang wanita hamil, maka kita perlu memotretnya dari samping misal dengan pose membelai perut, sehingga maksud tersampaikan yakni dia sedang menikmati kehamilan, dan sangat menantikan anak dalam kandungannya lahir dalam keadaan sehat. Contoh lain ketika kita memotret pasangan, pose bergandengan tangan atau berhadapan sangat dianjurkan untuk mengekspos kedekatan/ chemistry diantara mereka berdua. Karena kita tidak bisa mengabadikan detail maka bentuklah yang perlu dicari untuk kemudian ditonjolkan. Saat saat golden hour adalah saat yang paling tepat untuk mengaplikasikan foto siluet yakni menit-menit saat matahari terbit atau tenggelam.

2. Gunakan Pengaturan kamera yang tepat

Untuk metering, gunakan mode spot metering. Pada settingan awal, kamera secara otomatis menggunakan mode evaluative metering yang menggunakan seluruh cahaya yang ada dan memperhitungkan cahaya rata-rata yang dibutuhkan. Pada Spot metering kita bisa menggunakan satu titik dalam frame untuk dijadikan acuan. Nah, gunakan background seperti awan atau langit sebagai acuan,sehingga subjek justru akan tampil gelap.

3. Jangan gunakan cahaya buatan

Pada awal kita belajar fotografi pasti selalu berkaitan dengan cahaya buatan/artificial, seperti flash, reflektor maupun boucing. Karena siluet bukan menyinari subjek, namun justru mempergelap subjek dan memperterang background.

4. Gunakan mode manual

Gunakan mode manual daripada mode otomatis atau semi otomatis, karena mode manual memungkinkan kita untuk mengontrol semua aspek eksposur sehingga kita lebih fleksibel, termasuk mendapatkan gambar under exposure. Pertama-tama gunakan bukaan aperture terkecil, karena semua bagian gambar harus nampak jelas. Kemudian setting ISO pada kisaran 100-400 namun juga tergantung ketersediaan cahaya di lokasi. Langkah terakhir adalah set shutter speed, dimana kita juga memperhatikan crop factor dari lensa yang kita gunakan.

5. Gunakan Exposure Compensation

Gunakan Eksposure compensation bila diperlukan, karena kebanyakan gambar siluet adalah low light kita mungkin memerlukan EV -1 sd. -3

6. Trial and error

Untuk menghasilkan foto siluet kita perlu memprediksi hasil akhir yang akan kita dapatkan berdasarkan pengetahuan yang dipadukan dengan setting kamera yang benar. Kemungkinan kita akan sering melakukan trial and error dengan cara merubah ISO, Shutter Speed dan Aperture sampai mendapatkan gambar yang memuaskan.

7. Gunakan Software untuk finishing

Seringkali finishing perlu kita lakukan dengan bantuan software, seperti menghitamkan bayangan, meningkatkan intensitas warna hitam, memperkuat garis, dan menghapus bercak-bercak dan hal-hal yang tidak diperlukan, proses ini juga termasuk memisahkan/memberi jarak antara subjek dengan background.

Cara Menghasilkan gambar super tajam

Ini adalah salah satu pertanyaan yang paling umum diajukan oleh fotografer pemula(termasuk saya), yakni “bagaimana cara mendapatkan gambar super tajam?”. Untuk mendapatkan foto yang super tajam tentu diperlukan banyak hal, baik hal besar maupun kecil, bahkan hal yang sangat kecilpun dapat membuat perbedaan besar pada gambar yang dihasilkan. Dalam dunia fotografi dikenal istilah “tack sharp” yakni gambar yang menunjukkan ojek utama yang fokus, detail tajam, garis-garis yang bersih dan tidak blur, atau gampangnya kita sebut gambar super tajam. Salah satu kunci sebuah gambar terlihat menarik/eye catching adalah tingkat ketajaman gambar yang baik. Mendapatkan gambar yang tajam berarti mengurangi sebanyak mungkin goyangan/getaran kamera menjadi seminim mungkin. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkannya, sebagian cocok untuk semua kondisi dan sebagian cara yang lain dikhususkan untuk kondisi tertentu. Prinsipnya adalah semakin banyak metode yang kita gunakan maka semakin tajam gambar yang akan hasilkan. Berikut ini adalah tips-tips yang dapat kita aplikasikan:

1. Gunakan aperture tertajam

pengaturan aperture
pengaturan aperture
Setiap lensa mempunyai titik diafragma tertajam masing-masing, namun umumnya kondisi tertajam didapatkan dengan menempatkan aperture dua stop dibawah bukaan aperture terlebar, yakni set aperture pada kisaran angka f/8. Tentu menentukan nilai aperture harus mempertimbangkan aspek lain, seperti shutter speed dan ISO, namun selalu usakan menempatkan aperture pada nilai f/8. Penjelasan ilmiah tentang hal ini bahwa lensa dengan bukaan aperture terlebar akan menghasilkan noise yang disebut dengan aberration dan lensa deangan bukaan aperture paling sempit juga akan menghasilkan noise yang disebut dengan diffraction. Hal inilah yang juga mendasari mengapa banyak fotografer landscape yang kurang menyukai bukaan aperture tersempit, namun mereka lebih memilih bukaan aperture lebih lebar dari f/20 dibandingkan dengan bukaan aperture f/32.

2. Gunakan single point auto focus mode

Single point auto focus adalah mode pengaturan fokus hanya pada satu titik, atau kita biasa mengenalnya dengan AF mode area atau single spot. Hal ini akan membantu objek utama tampak sangat tajam. Dalam banyak dialog online  disebutkan bahwa teknik recompose (menggunakan bidang tengah sebagai fokus dan kemudian memencet 1/2 shutter release untuk mengunci fokus untuk kemudian mengubah komposisi sesuai keinginan dan memencet sisanya untuk menghasilkan gambar) tidak dianjurkan untuk hasil yang maksimal, karena saat melakukan recompose kamera bisa melakukan sedikit kesalahan. Atau untuk lebih aman dan hasil maksimal anda bisa menggunakan mode manual yakni dengan cara mengubah dari viewfinder ke live view LCD kemudian lakukan fokus, kemudian tekan tombol zoom untuk melihat secara detail apakah fokus yang kita inginkan sudah benar-benar tajam atau tidak. Tekan zoom aout dan dapatkan komposisi yang terbaik, maka gambar yang dihasilkan akan akan memiliki ketajaman yang maksimal.

3. Gunakan Tripod dan Ballhead

Memang pada awalnya terlihat sangat repot apabila membawa tripod kemana-mana. Namun inilah yang membedakan antara fotografer amatir dan professional. Seorang professional akan selalu membawa tripod kemanapun mereka pergi karena fungsinya yang benar-benar sentral yaitu membuat kamera stabil dan bebas getaran. Memotret macro ataupun landscape dengan kecepatan shutter rendah akan sangat bergantung kepada tripod tersebut. Selain tripod ada baiknya juga anda membawa ball head/kepala bola. Tripod yang berkualitas biasanya tidak menyertakan bundle ball head dalam penjualannya. Anda harus membelinya secara terpisah. Ball head akan sangat memudahkan anda mengarahkan kamera, baik memutar, naik turun, samping kiri kanan serta menguncinya secara cepat sehingga gambar yang anda dapatkan akan sangat stabil/bebas getaran.

4. Gunakan Kabel release / self timer

Walaupun sudah membawa tripod kadangkala masih terjadi getaran saat memotret yang berasal dari pencetan tangan terhadap tombol shutter, untuk menghilangkannya gunakanlah kabel release atau remote release, sehingga anda tidak perlu menyentuh kamera, cukup tekan pemicu dan gambar akan tertangkap bebas getaran. Dalam kondisi tertentu kita mungkin akan lupa membawanya, disinilah fungsi self timer dapat kita manfaatkan. Self timer akan memberikan jeda antara pencetan tangan dengan gambar direkam sehingga getaran akan benar-benar hilang.

5. Gunakan ISO rendah

Hal ini sudah banyak dibahas dalam beberapa posting sebelumnya yakni semakin rendah ISO maka semakin rendah noise yang dihasilkan yang berarti juga semakin tajam gambar yang akan kita dapatkan.

6. Gunakan Lensa yang berkualitas Tinggi

perbedaan lensa prime dan lensa zoomLensa yang berkualitas tinggi dan berharga mahal akan menghasilkan gambar yang lebih tajam daripada lensa berharga lebih murah, dan inilah yang menjadi alasan mengapa lensa tersebut berharga lebih mahal. Harga yang kita bayarkan akan setara dengan kualitas yang akan kita dapatkan. Menggunakan lensa prime khusus akan jauh lebih baik dibanding lensa zoom, misal lensa prime dengan focal length 100 sangat baik untuk fotografi portrait/potret, karena kualitas lensa hanya dedesain untuk focal length 100 dan pada saat penggunaan tidak ada elemen optik yang bergerak, hal inilah yang membedakan dengan lensa zoom. Lensa prime juga akan menghasilkan bokeh yang menawan yang sulit didapatkan dengan lensa zoom.

7. Jangan menggunakan Filter lensa

Filter akan menurunkan ketajaman lensa serta mempengaruhi hasil akhir yang akan kita dapatkan. Apabila tidak diperlukan, jangan menggunakan filter agar gambar lebih jernih.

8. Cek Langsung ketajaman Gambar melalui LCD

Inilah kelebihan yang tidak dimiliki oleh kamera film pada jaman dahulu, yakni penyimpanan gamabar secara digital. Tekan tombol play untuk menampilkan gambar, kemudian zoom untuk memastikan gambar benar-benar tajam. Ketika kita menekan tombol play dan tidak dizoom maka gambar biasanya akan selalu tampak tajam pada ukuran kecil, hal ini berbeda jika kita melakukan zoom karena kadangkala ada gambar yang kurang fokus/ kurang tajam di beberapa bagian. Bila perlu aktifkan fitur highlight, yang akan berkedip bila ada area dalam gambar yang over exposure.

9. Matikan Fitur Image Stabilizer atau Vibration Reduction

Lensa terbaru saat ini rata-rata sudah dilengkapi dengan Fitur Image Stabilizer atau Vibration Reduction yang berfungsi untuk mengurangi getaran saat memotret menggunakan tangan. Fitur ini bekerja dengan cara mencari getaran untuk kemudian menurunkan efeknya, nah saat kita menggunakan tripod dan Vibration Reduction dalam posisi On maka justru akan muncul getaran-getaran kecil dikarenakan VR sedang bekerja.

10. Gunakan Genggaman Joel Lipovetski

Kadangkala tanpa tripod kita akan kesulitan mendapatkan gambar yang stabil. Beberapa cara dapat dilakukan dengan bersandar pada dinding atau menemukan pengganti tripod seadanya. Gunakan pegangan tangan seperti gambar disamping agar tetap ajeg. Lilitkan tali pada daerah siku persis seperti gambar disamping, anda akan mendapatkan kestabilan pegangan yang lebih baik. Sumber: The Digital Photography Book: The Step-By-Step Secrets for How to Make Your Photos Look Like the Pros’! Author : Scott Kelby.

11. Gunakan Format RAW

mengelola format RAWFormat RAW sangat baik untuk menghasilkan gambar yang berkualitas karena kita bisa merubah ketajaman/Brightness, Noise Reduction dan White Balance tanpa mengurangi sedikitpun kualitas gambar. Pengaturan Brighnes dan ISO yang tepat juga berpengaruh terhadap ketajaman gambar/foto.

12. Gunakan mirror lock up

Tanpa menggunakan mirror lock up saat kita menekan shutter release maka cermin akan bergerak naik turun untuk mengijinkan cahaya masuk ke sensor. Mirror ini fungsinya adalah memantulkan cahaya ke viewfinder, sehingga apa yang dilihat pada fiewfinder sama persis dengan gambar yang akan terekam. Pergerakan kecil tersebut mampu mengurangi ketajaman yang berpotensi menghasilkan blur. Gunakanlah live view LCD untuk mengaktifkan mirror lock up secara otomatis .Pada banyak kamera saat kita menggunakan live view maka mirror lock up akan secara otomatis tersetting, namun pada beberapa model kamera mirror tepap naik turun. Dalam kasus ini anda dapat mencari mirror lock up option dalam in-camera menu.

13. Gunakan Software post processing

Jika anda telah mencoba berbagai cara dan hasil yang anda dapatkan tetap saja kurang memuaskan atau memiliki beberapa kekurangan hal terakhir yang bisa kita lakukan adalah memperbaikinya dengan software editing. Adobe photoshop maupun lightroom merupakan software yang paling banyak digunakan. JIka kita memotret menggunakan file RAW lightroom akan banyak sekali berguna untuk memaksimalkan gambar.

14. Gunakan focal length yang lebih pendek

Focal length lebih panjang cenderung akan menghasilkan lebih banyak blur walaupun hanya terjadi sedikit getaran. Apalagi bila kita menggunakan shutter speed sangat lambat bantuan tripod akan sangat dibutuhkan. Karena kecenderungan tersebut lensa dengan focal length lebih pendek lebih aman meminimalisir resiko blur akibat getaran. Jika memungkinkan gunakan pula lensa prime karena lensa ini memiliki berbagai macam kelebihan dibandingkan dengan lensa zoom. Untuk mendapatkan gambar dengan kualitas yang sama pada focal length tertentu kita akan mengeluarkan biaya jauh lebih mahal membeli lensa zoom dibanding dengan lensa prime. JIka anda menginginkan hasil tajam maka pertimbangkan lensa prime namun bila anda menginginkan fleksibilitas atau kemudahan maka lensa zoom adalah jawabannya.

Mamahami Menu Kamera DSLR Canon dan Nikon

ok, kali ini saya akan berbagi artikel tentang menu kamera DSLR. okelah kalau begitu langsung saja,..................... Setiap brand kamera mempunyai mode pengaturan tersendiri yang berbeda antara satu dengan yang lain, namun mempunyai fungsi yang kurang lebih sama, berikut adalah mode pengaturan pada kamera DSLR:
Mode Pada Kamera Canon DSLR
Mode Pada Kamera Canon DSLR
M atau Full Manual
Baik pada Canon atau Nikon menu M fungsinya sama yakni mengatur kamera dalam mode manual penuh. Pengaturan ISO, aperture dan Shutter speed dapat dilakukan dengan setting manual
Auto atau kotak hijau
Pada canon berbentuk kotak hijau dan pada Nikon tulisan Auto, yang fungsinya sama yakni mode pengaturan otomatis sepenuhnya. Mode ini bisa dikatakan mode untuk pemula, karena tinggal jepret dan gambar didapatkan
A atau Av untuk Aperture
Pada Canon Bernama A(aperture Priority) dan pada nikon Av(Aperture Value) yang memungkinkan pengguna mensetting Aperture secara manual namun Shutter Speed akan otomatis mengikuti tanpa perlu kita setting.
S atau Tv untuk Shutter Speed
Pada Canon Berlogo S(Shutter Priority) dan pada Nikon Tv(Time Value) adalah mode semi otomatis dimana kita dapat mengatur Shutter speed dan Aperture akan secara otomatis mengimbangi tanpa perlu kita setting.
P untuk Program
Pada Canon atau Nikon sama yakni P yang fungsinya adalah kamera akan mengatur secara otomatis Shutter Speed dan Aperture, dan kita bisa mengatur secara manual tingkat Eksposure sesuai keinginan.

Mode pada Nikon DSLR
Mode pada Nikon DSLR
Portrait
Pada kedua merk sama yakni bergambar kepala manusia, yang fungsinya untuk mengambil gambar manusia dalam jarak dekat, karena settingan ini akan otomatis memburamkan bagian belakang/background dan objek akan nampak jelas(Depth of Field Sempit).
Landscape
Sama pada Canon atau Nikon yakni bergambar gunung yang memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar pemandangan dengan baik. Pada mode ini semua area akan nampak jelas, baik objek atau background karena mempunyai aperture sempit sehingga depth of fieldnya Lebar.
Close Up
Logo bergambar Bunga, baik pada canon atau nikon yang berfungsi mengambil gambar pada jarak dekat. Pada pengaturan ini mempunyai aperture lebar sehingga fokus nampak jelas dan background blur karana Depth of Fieldnya Sempit.
Moving Object
Pada kedua merk disimbolkan dengan manusia berlari, yang fungsinya adalah membekukan objek pada kecepatan tinggi, Sangat cocok untuk sport fotografi karena fokus lensa akan lebih cepat bergera menyesuaikan objek
Night Portrait
Untuk mengambil gambar manusia dalam kondisi minim cahaya/malam hari. Mode ini memiliki setting shutter agak lambat yang dipadukan dengan kilatan flash.
Night Landscape
Digunakan untuk mengambil gambar pemandangan pada malam hari.
Flash Off
Untuk mematikan flash pada saat mode auto digunakan.
A-DEP Automatic Depth Field
BErguna untuk mengatur fokus dan aperture untuk menentukan sebuah titik tajam suatu objek.

Jumat, 21 November 2014

Cara Flashing Samsung Galaxy Young




Flash biasanya dilakukan ketika ponsel android anda mengalami bootloop atau ketika anda ingin menghilangkan root. Untuk melakukan flashing sendiri, caranya sangat mudah. Sesuai judul post diatas. Saya akan memberikan :


Langkah-langkah melakukan flash pada ponsel samsung galaxy y GT-S5360


Siapkan dulu bahan-bahan dibawah ini :


- Samsung USB Driver : DOWNLOAD


- Firmware Galaxy Young : DOWNLOAD


- Odin3 v1.85 : DOWNLOAD




Kalau bahan-bahan diatas sudah siap. Kita langsung saja ke tutorial cara flash samsung galaxy y GT-S5360

- Install Samsung USB Driver

- Extract firmware yang tadi sudah di download. Nanti, hasil dari extract tersebut, akan ada 3 file yaitu CSC, MODEM, dan PDA

- Extract Odin3 v1.85 yang tadi sudah di download. Hasil dari extract tersebut, akan ada 2 file yaitu Odin3 v1.85 dan Odin3.ini

- Matikan ponsel anda

- Kalau sudah dimatikan, tekan tombol Home + Power + Vol. Bawah

- Nanti anda akan memasuki tampilan seperti gambar dibawah ini

                                                 

- Tekan Vol. Up pada ponsel anda

                                                 

- Buka Odin3 v1.85

- Hubungkan ponsel anda ke pc/laptop menggunakan kabel USB. Kalau ponsel anda sudah terhubung, akan ada notifikasi seperti ini pada aplikai Odin


                                       


- Sekarang, kita masukkan firmware galaxy y nya. Sesuaikan dengan gambar dibawah ini


                                 


. Masukkan File PDA pada kolom PDA
. Masukkan File MODEM pada kolom PHONE
. Masukkan File CSC pada kolom CSC


- Pastikan bahwa yang dicentang hanya bagian ini saja


                              


- Kalau file firmware sudah dimasukkan, klik start

- Tunggu proses flashing. Kurang lebih sekitar 10 menit

- Kalau proses flashing nya sukses, akan ada tampilan seperti gambaw dibawah ini


                                          

Nah, sekarang ponsel anda telah sukses di flash. Lepaskan kabel USB dari pc/lapot anda. Mungkin itu saja yang bisa saya berikan di post ini. Jika anda mengalami kesulitan atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat.

Selasa, 18 November 2014

MEMAHAMI ISO, APERTURE, SHUTTER SPEED: SEGITIGA EXPOSURE


ISO, APERTURE, SHUTTER SPEED: SEGITIGA EXPOSURE


Kamera adalah suatu alat yang digunakan untuk ‘menangkap’ cahaya lewat sensor. Informasi dari cahaya yang ditangkap di sensor itu lalu diterjemahkan menjadi gambar. Jika jumlah cahaya yang tertangkap di sensor itu kurang, maka gambar akan menjadi terlalu gelap (underexposed/UE). Sebaliknya, jika cahaya yang tertangkap di sensor berlebihan, maka gambar akan menjadi terlalu terang (overexposed/OE).









Ada tiga hal yang bisa disetting di kamera untuk mengatur exposure: shutter speed, aperture, dan ISO. Apa peran dari masing-masing settingan tersebut?
Jika diibaratkan sensor adalah sebuah ember, dan cahaya adalah air yang akan diisikan ke ember tersebut, maka exposure yang ‘tepat’ adalah saat ember terisi air pas hingga bibir ember. Jika tinggi air tidak mencapai bibir ember, maka gambar akan underexposed, dan jika air luber maka gambar overexposed.

KONSEP

1. Shutter speed

Shutter speed adalah kecepatan atau lamanya shutter membuka sehingga cahaya mengenai sensor. Jadi, shutter speed bisa diibaratkan lamanya kita membuka keran untuk mengisi air. Semakin lama keran dibuka, maka akan semakin banyak air yang mengisi ember.
Shutter speed diukur dalam satuan waktu, dan kamera DSLR rata-rata dapat menggunakan shutter speed dari 1/4000 detik hingga 30 detik. Karena shutter speed yang digunakan kebanyakan kurang dari satu detik (pecahan), maka biasanya yang tertulis di viewfinder kamera adalah pecahannya saja (shutter speed 1/100 detik akan tertulis 100) di viewfinder. Satuan ‘detik’ biasanya tertulis sebagai tanda kutip (“), jadi shutter speed 2 detik akan tertulis sebagai2″. Terkadang satuan detik digunakan juga dalam pecahan, misalnya 0.6″.
Makin besar angkanya, maka gambar akan makin gelap. Faktor pengali satu stop adalah 2x, misalnya shutter speed 1/100 akan 1 EV lebih terang daripada shutter speed 1/200 jika scene dan settingan yang lain tetap sama.
(EV adalah satuan brightness, di mana selisih 1EV berarti selisih brightness yang disebabkan jumlah cahaya yang masuk berbeda 2x lipat. 1 EV sering disebut juga 1 stop, istilah warisan dari jaman kamera film dulu.)

2. Aperture

Aperture adalah bilah-bilah (biasanya terbuat dari logam) yang terdapat di dalam lensa. Bilah-bilah ini dapat bergerak, saling berpotongan dan menutupi sekeliling penampang lensa, sehingga hanya bagian tengah lensa yang dapat dilewati cahaya. Dengan demikian, aperture bisa diibaratkan penampang pipa yang menyalurkan air. Walaupun sama-sama hanya dibuka selama satu detik, misalnya, pipa yang besar akan mengalirkan air lebih banyak daripada pipa yang sempit.
Satuan aperture adalah diameter bukaan bilah-bilah. Dinyatakan dalam pecahan, biasa tertulis sebagai f/X atau 1/X, di mana X adalah angka aperturenya. Yang tertulis di viewfinder kamera seringkali hanya angka X nya saja.
Faktor pengali satu stop adalah √2 (akar dua), atau gampangnya 1.4x; artinya bukaan f/3.5 akan 1EV lebih terang daripada bukaan f/5.6. Makin besar angkanya, maka gambar akan makin gelap.

3. ISO

ISO adalah sensitifitas sensor. Makin tinggi ISO, maka makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk mencapai brightness tertentu. Menaikkan ISO bisa diibaratkan memasukkan bebatuan ke dalam ember sehingga jumlah air yang dibutuhkan semakin sedikit.
Satuan ISO adalah angka ISO. Faktor pengali satu stop adalah 2x, di mana ISO 800 akan 1EV lebih terang daripada ISO 400.

EFEK PADA FOTO

Selain mengatur brightness gambar, masing-masing sisi segitiga exposure ini mempengaruhi hasil akhir foto.
Shutter speed yang lama akan memungkinkan objek atau kamera bergerak selama cahaya mengenai sensor, sehingga foto menjadi blur, sebagian atau sepenuhnya.
Aperture yang besar (angka aperture yang kecil) akan menghasilkan depth-of-field (ruang tajam) yang sempit, sehingga benda-benda yang berjarak tidak terlalu jauh dari jarak fokus pun akan mulai blur. Hal ini bisa jadi hal positif jika ingin membuat bokeh, namun bisa jadi hal negatif jika kita ingin mempunyai ruang tajam yang luas.
ISO yang tinggi berarti sensornya makin sensitif, dan efeknya menimbulkan noise pada gambar.

MENGATUR EXPOSURE

Kamera mempunyai kemampuan ‘melihat’ scene dan menghitung exposure yang tepat untuk scene tersebut, bahkan menghitung kombinasi aperture, shutter speed, ISO untuk scene tersebut. Dalam kamera ada mode exposure manual (Manual) dan otomatis (Automatic, Program, Aperture Priority dan Shutter Speed Priority). Silakan periksa manual kamera masing-masing untuk mempelajari mode-mode ini lebih lanjut.
Kita dapat mempengaruhi perhitungan kamera tersebut dengan menerapkan Exposure Compensation; kita bisa memerintahkan kamera untuk menghitung (dan menggunakan) exposure yang lebih terang atau lebih gelap dari exposure yang dianggapnya tepat. Jika kita menggunakan -2/3EV, misalnya, maka kamera akan menghasilkan hasil penghitungan exposure yang lebih gelap -2/3EV dari exposure yang (jika tanpa compensation) dianggapnya tepat.

BAGAIMANA CARA MEMILIH OBYEK FOTO



BAGAIMANA cara MEMILIH OBYEK FOTO 



Kalau saya boleh menjawab pertanyaan tersebut dengan pertanyaan juga (yang mungkin kurang sopan :P), akan saya tanya balik: “lho, kok malah nanya? Fotografernya kan Anda!”
Menanyakan bagaimana memilih obyek foto bagi saya sama absurdnya dengan menanyakan bagaimana memilih lawan jenis untuk dikecengi. Anda sebagai manusia tentunya sudah punya pemahaman sendiri dong, lawan jenis (ataupun sesama jenis, terserah) yang menarik bagi Anda? Tidak perlu orang lain untuk memberi tahu.. Anda harus melihat dan merasakan sendiri betapa menariknya orang tersebut, sehingga Anda bisa (akan otomatis) menjadikannya sebagai kecengan.Begitu pula dengan obyek foto.
Di lokasi hunting, sebenarnya Anda sudah mempunyai kemampuan untuk melihat keadaan sekitar dan mengenali hal-hal apa yang menarik bagi Andauntuk dipotret. Hanya saja, apakah Anda cukup percaya diri untuk mendengarkan selera Anda tersebut? Sebaiknya sih begitu. Percayalah pada selera Anda sendiri, dan jangan terlalu pikirkan apakah orang lain kira-kira akan mempunyai selera yang sama dan menganggap foto tersebut bagus :)
Apakah selera Anda pasti bagus? Belum tentu. Tidak semua orang punya “bakat” dan selera keindahan visual yang “bagus” tanpa dilatih. Kebanyakan orang akan ter’asah’ seleranya seiring latihan dan/atau seringnya melihat foto-foto yang bagus. Tapi ini jangan dijadikan alasan Anda untuk tidak mempercayai selera Anda.This is your photography.
Yang perlu diperhatikan adalah: jangan sampai keinginan untuk jepret melebihi menariknya obyek foto tersebut. Jika demikian, seringnya akan jadi “asal jepret”. Ngga mau tau obyeknya bagus apa engga, pokoknya jepret! Sebenernya obyeknya cuma agak bagus, tapi karena lagi gatel pengen jepret, jadi jepret deh! Hasilnya? Mengecewakan.
Jari gatal ingin jepret ini biasanya terjadi jika kita mempunyai gear baru (lensa ataupun kamera), atau jika kita ingin mencoba2 skill atau teknik baru, dsb. Tidak perlu dilawan atau dipaksa, karena toh gear baru memang perlu (dan menyenangkan!) untuk dicoba, dan skill memang harus dilatih. Tapi ketika Anda sedang memprioritaskan untuk membuat foto bagus, hal ini bisa jadi salah satu hal yang perlu diingat.
Jadi bagaimana memilih obyek foto yang bagus? Ya pilih saja. Biarkan selera Anda bicara :)